Minggu, 26 Juni 2016

7 Tanda yang Menunjukkan Tidur Anda Kurang Berkualitas

Sebenarnya efek dari tidur kurang berkualitas di pagi hari ibarat dengan kurang tidur dimalam hari. Hal ini mengambarkan bahwa Anda akan merasa lelah, kurang konsentrasi, dan sulit berdiri dari daerah tidur.

Segala sesuatu yang serba kekurangan ataupun kelebihan pasti akan menjadikan sesuatu hal, demikian pula dengan tidur yang kurang. Tidur kurang berkualitas tentu saja dapat menjadikan beberapa gangguan pada badan maupun kegiatan anda sehari-hari.

"Memang kita tak akan mampu eksklusif berdiri dan merasa segar ketika alarm berbunyi, tapi kalau satu jam setelah berdiri badan masih terasa lelah dan mengantuk, kemungkinan Anda kurang mengalami tidur dalam," kata Shelby Harris eksekutif Pengobatan Perilaku Tidur di Motefiore Health System, AS.

Sebenarnya efek dari tidur kurang berkualitas di pagi hari ibarat dengan kurang tidur dimal 7 Tanda yang Menunjukkan Tidur Anda Kurang Berkualitas
Ilustrasi tidur kurang berkualitas © Shutterstock

Mari kita telusuri apa saja tanda-tanda Anda kurang mendapat tidur yang kurang berkualitas meski durasi tidur sudah cukup. Dan inilah 7 Tanda yang menyampaikan tidur Anda kurang berkualitas yang kami lansir dari Kompas.com.

1. Terus mengantuk

Normal kalau Anda merasa mengantuk setelah makan siang. Tetapi, kualitas tidur yang buruk mampu jadi penyebab mengapa Anda juga mengantuk di pagi hari atau sore, serta terus-menerus menguap.

"Banyak orang menerka mereka tertidur semalaman, tetapi orang dengan gangguan tidur sleep apnea, sepanjang waktu tidur mereka terganggu sehingga badan kekurangan oksigen sehingga esok harinya mengantuk," kata Harris.

2. Daya ingat menurun

Tidur sangat penting untuk performa otak, terutama di adegan prefrontal cortex, area yang penting untuk perhatian dan memori jangka pendek. Tidur kurang nyenyak mampu menurunkan fungsi otak.

3. Gampang marah

Ya, kalau Anda mengalami tidur yang kurang dalam, Anda akan gampang emosi. Penelitian menunjukkan, orang yang kurang tidur memiliki mood lebih buruk. Selain itu, tidur dan depresi juga berkaitan erat.

4. Mudah lapar

Sulit menahan rasa lapar dan terus ngemil makanan tinggi kalori? Mungkin pemicunya karena kualitas tidur Anda buruk. "Kita akan mencari makanan tinggi gula, tinggi lemak untuk sumber energi yang cepat," kata Harris. Tidur yang tidak nyenyak bukan cuma membuat kita kelelahan, tapi juga tidak mampu membuat keputusan dengan baik.

5. Malas melaksanakan kegiatan fisik

Bila kualitas tidur Anda buruk selama beberapa malam, mood akan awut-awutan dan juga kurang berenergi keesokan harinya. Ini sebabnya mengapa Anda jadi malas melaksanakan kegiatan fisik ibarat olahraga.

6. Libido rendah

Kurang tidur dan juga tidur kurang nyenyak diketahui akan menurunkan gairah s*ksual. Selain itu, kurang tidur juga memengaruhi level hormon yang sangat penting untuk kepuasan dan fungsi s*ksual.

7. Timbangan bertambah

Mungkin porsi makan Anda tak bertambah, tapi tetap saja timbangan bertambah. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang tidurnya kurang dalam memiliki lingkar pinggang lebih lebar. Kemungkinan hal ini terjadi karena pengaruh hormon pertumbuhan dan kortisol yang berperan penting dalam lemak visceral.

Rabu, 22 Juni 2016

Anda Buta Warna! Jika Gagal Ikut Tes Mata Ini!

Bagi sebagian besar orang masih banyak belum mengetahui perbedaan warna yang benar, dan mungkin itu yaitu indikasi ada mengalami buta warna. Penderita penyakit buta warna biasanya sulit membedakan warna, misalnya warna biru menjadi warna hijau dan begitu juga sebaliknya.

Menurut artikel yang kami lansir dari Wikipedia, buta warna adalah  suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan oleh faktor genetis.

Bagi sebagian besar orang masih banyak belum mengetahui perbedaan warna yang benar Anda Buta Warna! Jika Gagal Ikut Tes Mata Ini!
Ilustrasi tes buta warna (c) mercola.com

Buta warna merupakan kelainan genetika yang diturunkan dari orang renta kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut "sex linked Genes", karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki-laki dan perempuan. Seorang perempuan terdapat istilah 'pembawa sifat', hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.

Perempuan dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya, tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.

Saraf sel pada retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi dikala syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Baca juga : Tips Menjaga Kesehatan Mata

Untuk Anda yang ingin mencoba ikut tes apakah anda mengalami buta warna atau tidak silahkan tonton video ini. Dalam video ini anda akan dites untuk menyebutkan angka yang berada dalam video tersebut dalam beberapa warna, jikalau anda gagal menjawabnya ada kemungkinan anda mengalami "Buta Warna" jadi silahkan dicoba!


Sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=8oKUw1DhNJk

Bagaimana? apakah anda lulus menjawab semua angkanya? Jika anda gagal kami sarankan semoga anda mengunjungi dokter mata untuk mengecek apakah benar anda mengalami buta warna. Jika iya segera obati penyakit tersebut sebelum terlambat.

Senin, 13 Juni 2016

Bahaya Antibiotik Pada Ayam Broiler yang Akan Dikonsumsi Manusia

Berawal dari keresahan masyarakat terhadap tingginya penggunaan antibiotik tetrasiklin terhadap ayam broiler yang melebihi ambang batas, mendorong Bekti Sri Utami (FKH 2013), Hana Razanah (FKH 2013), Puspita Diah Pravitasari (FMIPA 2012), Fitri Indah Permata (FKH 2014), Annisa Rizqi Rafrensca (FKH 2014) dari Universitas Brawijaya untuk berkolaborasi berinovasi menciptakan sebuah kit deteksi residu tetrasiklin pada karkas ayam broiler.

Berawal dari keresahan masyarakat terhadap tingginya penggunaan antibiotik tetrasiklin ter Bahaya Antibiotik Pada Ayam Broiler yang Akan Dikonsumsi Manusia

Tetrasiklin merupakan antibiotik yang digunakan sebagai pencegah jerawat penyakit dan pemacu pertumbuhan pada ayam broiler. Tetrasiklin memiliki spektrum luas, artinya tetrasiklin memiliki kemampuan melawan sejumlah basil patogen. Selain itu, tetrasiklin merupakan antibiotika yang murah dan mudah diperoleh.
Baca juga : 5 Manfaat Daging Ayam Bagi Kesehatan

Penggunaan antibiotik apabila menyalahi aturan, akan menjadikan dampak negatif. Dampak dari penggunaan antibiotik pada ayam yaitu akan meninggalkan residu pada karkas ayam dan dapat menjadikan problem resistensi pada konsumen alasannya yaitu jumlah subterapetik yang diterima secara terus-menerus, gangguan terhadap mikroflora normal dalam usus yang dapat mengurangi populasi dan mengeliminasi strain-strain basil baik, menjadikan alergi, hipersensitivitas, dan toksik dalam badan konsumen

Berawal dari keresahan masyarakat terhadap tingginya penggunaan antibiotik tetrasiklin ter Bahaya Antibiotik Pada Ayam Broiler yang Akan Dikonsumsi Manusia
Berawal dari keresahan masyarakat terhadap tingginya penggunaan antibiotik tetrasiklin ter Bahaya Antibiotik Pada Ayam Broiler yang Akan Dikonsumsi Manusia
STARTEC, begitulah nama yang diberikan pada kit deteksi tersebut. STARTEC dapat mendeteksi residu tetrasikiln pada karkas ayam broiler pada konsentrasi tertentu.

“kami menginovasikan alat ini dengan prinsip reaksi antara tetrasiklin dan H2SO4. Karena dengan reaksi tersebut, dapat terlihat adanya perubahan warna. Nah,,, perubahan warna inilah yang kami jadikan indikator deteksi” terang Bekti.

Di bawah bimbingan drh. Dyah Ayu Oktaviane A.P., M.Biotech, alat ini akan terus diteliti dan dikembangkan untuk benar-benar dapat digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Sehingga dapat mencegah konsumen mengkonsumsi tetrasiklin yang melebihi ambang batas dan dapat meningkatkan keamanan pangan asal hewan.

Ditulis oleh : Puspita (puspitadiah95@gmail.com)