Jumat, 07 Oktober 2016

Awas!! Hindari Membungkus Makanan Panas dengan Plastik

 Hindari Membungkus Makanan Panas dengan Plastik Awas!! Hindari Membungkus Makanan Panas dengan Plastik
gerakanmasyarakatsehat.blogspot.co.id - Benda-benda yang berbahan dasar plastik telah menjadi salah satu penolong dalam kehidupan sehari-hari. Di manapun Anda tinggal atau bekerja, plastik hampir pasti ada di sekitar Anda.

Mulai dari plastik pembungkus makanan, kantung plastik untuk membawa barang, plastik kontainer makanan, botol minuman, maupun sendok dan garpu plastik.

Berbicara perihal kegunaan plastik pembungkus makanan, apakah ini merupakan fenomena yang sering Anda temukan? Lalu, apakah Anda sering membeli makanan, kemudian makanan tersebut dibungkus menggunakan plastik? Apakah makanan yang dibungkus dengan plsatik tersebut suhunya cukup panas?

Bila balasan Anda “Ya”, maka alarm tanda ancaman harus dibunyikan. Tinggalkan kebiasaan tersebut ketika ini juga, karena hasilnya mampu sangat buruk bagi kesehatan Anda.

Penting untuk Anda ketahui, penelitian telah menunjukan bahwa semua bentuk plastik dapat melepaskan aneka macam materi kimiawi ketika mereka dipanaskan. Plastik dibuat dari minyak bumi dengan campuran aneka macam materi kimia. Salah satu momen di mana terjadinya migrasi/perpindahan materi kimia tersebut ke makanan yakni ketika plastik berkontak dengan benda bersuhu tinggi/dipanaskan.

Beberapa materi kimia yang dapat terlepas ketika plastik berkontak dengan benda bersuhu tinggi, misalnyaadipate, phthalate, dan Bisphenol-A (BPA). Saat ini masih banyak produk plastik yang masih mengandung materi kimia BPA tersebut.

Lalu, apa saja risiko kesehatan yang dapat muncul ketika seseorang terpapar bahan-bahan kimiawi tersebut?

Beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul akhir seseorang terpapar bahan-bahan kimiawi yang telah dibuktikan dalam penelitian, antara lain:

1. Menyebabkan gangguan janin dalam kandungan, terutama gangguan sistem perkembangbiakan pria, dan mengakibatkan kanker testis (buah zakar).

2. Phthalate diketahui dapat mengganggu pembentukan hormon reproduksi pria. Bila hal ini terjadi dapat mengakibatkan menurunnya tanda-tanda kelelakian sampai terjadinya ketidaksuburan pada pria – akan mengakibatkan jumlah hormon testosteron yang lebih rendah, jumlah sperma yang lebih sedikit dan tidak berkualitas.

3. Dari penelitian yang dilakukan terhadap tikus, ditemukan bahwa materi kimiawi dari plastik tersebut dapat terjadi kerusakan aneka macam organ di dalam tubuh, mirip hati, ginjal, paru, dan sistem reproduksi/perkembangbiakan

4. Bisphenol-A (BPA) diketahui dapat mengakibatkan kanker. Oleh karena efek BPA ini ibarat hormon estrogen, salah satu jenis kanker yang paling dicurigai akhir terpapar Bisphenol-A (BPA) yakni kanker payudara. Selain itu, BPA juga diyakini dapat mengakibatkan gangguan perkembangan otak janin. Sebuah penelitian pada tahun 2011 menemukan bahwa wanita hamil dengan level BPA yang tinggi di urin mereka lebih rentan untuk memiliki anak yang hiperaktif, atau justru pencemas dan mengakibatkan depresi.

Perlu Anda ketahui, janin, bayi dan bawah umur yakni kelompok umur yang paling berisiko terhadap efek buruk dari materi kimia yang terlepas dari plastik yang berkontak dengan makanan panas. Hal ini berkaitan dengan proses tumbuh kembang yang masih berjalan pesat di masanya. Oleh karena itu, tumbuh kembangnya dapat terganggu akhir paparan bahan-bahan kimia tersebut.

Karenanya, hindarilah membungkus makanan panas dalam plastik. Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan wadah yang berbahan beling ataupun keramik untuk daerah makanan Anda. Persiapkanlah wadah tersebut terlebih dahulu sebelum Anda membungkus makanan hangat.

Hal tersebut memang terkesan agak menyulitkan, dan pilihannya ada di tangan Anda alasannya kesehatan yakni taruhannya. Siapapun harus waspada terhadap hal ini demi mencegah efek buruk bagi kesehatan di kemudian hari, terutama bagi para orang bau tanah ataupun bagi Anda yang sedang hamil.

Sumber : Klik Dokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar