gerakanmasyarakatsehat.blogspot.co.id - Kopi sudah sering dituduh sebagai penyebab dari banyak sekali macam penyakit ibarat penyakit jantung, lambung, dan kerusakan gigi.
Namun pernyataan tersebut dipatahkan oleh banyak sekali penelitian terbaru. Minum kopi ternyata mendatangkan banyak manfaat kesehatan termasuk membuat panjang umur.
Salah satu fakta yang menarik adalah konsumsi kopi dapat menurunkan angka simpulan hayat tanggapan penyakit jantung. Hal ini didukung oleh penelitian dari American Heart Association. Di dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa konsumsi kopi antara 1–2 cangkir sehari tidak berbahaya bagi jantung.
Konsumsi kopi juga ditemukan bisa menurunkan risiko terjadinya stroke pada wanita usia lanjut. Peneltian di Amerika dan Swedia menemukan, wanita usia lanjut yang mengonsumsi kopi lebih dari satu cangkir dalam sehari, mengurangi risiko stroke sebesar 20–25 persen.
Penelitian serupa yang dilakukan terhadap pria usia lanjut juga menandakan hasil yang sama.
Masih wacana manfaat kopi, studi lain menunjukkan, konsumsi kopi menawarkan efek protektif terhadap penyakit Parkinson, Diabetes tipe 2, dan penyakit liver, termasuk kanker liver.
Sebuah studi di Harvard tahun 2013 menemukan bahwa kopi menurunkan risiko bunuh diri. Konsumsi kopi sebanyak 2–3 cangkir sehari bisa menurunkan risiko bunuh diri sebesar 45 persen. Pasalnya, kafein di dalam kopi merupakan stimulan yang dapat meningkatkan mood seseorang.
Dari seluruh manfaat kopi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kopi bekerjsama bisa meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur seseorang.
Kesimpulan tersebut tentunya didukung juga oleh penelitan dari NIH National Cancer Institute yang diikuti lebih dari 400,000 responden. Hasilnya, konsumsi kopi secara rutin bisa menurunkan risiko simpulan hayat kalau dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi.
Terbukti bahwa minuman yang satu ini memiliki berjuta manfaat bagi kesehatan. Meski demikian, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi kopi secara berlebihan, karena hal tersebut justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan lambung. (Klikdokter)